Galaktorhea adalah kedaaan keluarnya air susu yang tidak berhubungan dengan produksi normal saat breast-feeding. Galaktorhea bukan penyakit, tetapi merupakan suatu tanda /gejala penyakit lain. Walaupun sering terjadi pada wanita, namun bisa juga terjadi pada pria dan bayi.
Rangsangan payudara yg berlebihan, efek samping obat2an, atau gangguan/kelainan hypothalamus atau hipofise semuanya bisa menimbulkan galaktorhea. Sering galaktorhea akibat dari meningkatnya kadar hormon prolactin, hormon yang merangsang pembentukan air susu. Kadang2 penyebabnya nggak diketahui dan menghilang saja dengan sendirinya.
Gejala ikutan disamping keluarnya air susu adalah haid tidak ada atau tidak teratur, gangguan visus mata dan skit kepala. Mencari penyebab galaktorhea bisa sulit dilakukan karena begitu banyaknya kemungkinan.
Disamping pemeriksaan fisik pada payudara, dilakukan juga analisis air susu yang keluar apakah mengandung darah atau tidak. Test kehmaialn dilakukan guna menyingkirkan adanya kehamilan. Mammography dan USG dilakukan jika ditemukan massa yang mencurigakan saat pemeriksaan fisik. Magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengecek kelainan kelenjar hipofise jika tes darah memperlihatkan kadar hormon prolaktin yang meningkat.
Jika penyebabnya tidak bisa ditentukan untuk menghentikan keluarnya air susu, diberikan obat2an penghambat seperti parlodel. Jika penyebabnya obat2an maka obat tersebut di stop. Hypothyroidism atau rendahnya kadar hormon tyroid dapat diberikan levothyroxine (Levothroid, Levoxyl dll ). Sedangkan jika penyebabnya tumor hipofise dapat diberikan obat atau dilakukan pembedahan guna mengangkatnya. Untuk penyebab yang tidak diketahui, dapat diberikan obat penghambat pembentukan air sus seperti bromocriptine (Parlodel) atau cabergoline (Dostinex).
Jika galactorrhea menetap dan ada kontraindikasi tidak boleh memakan obat2an penekan air susu dapat dilakukan tindakan pembedahan. Pada kasus yg demikian dapat dilakukan pengangkatan kedua saluran air susu.
Rangsangan payudara yg berlebihan, efek samping obat2an, atau gangguan/kelainan hypothalamus atau hipofise semuanya bisa menimbulkan galaktorhea. Sering galaktorhea akibat dari meningkatnya kadar hormon prolactin, hormon yang merangsang pembentukan air susu. Kadang2 penyebabnya nggak diketahui dan menghilang saja dengan sendirinya.
Gejala ikutan disamping keluarnya air susu adalah haid tidak ada atau tidak teratur, gangguan visus mata dan skit kepala. Mencari penyebab galaktorhea bisa sulit dilakukan karena begitu banyaknya kemungkinan.
Disamping pemeriksaan fisik pada payudara, dilakukan juga analisis air susu yang keluar apakah mengandung darah atau tidak. Test kehmaialn dilakukan guna menyingkirkan adanya kehamilan. Mammography dan USG dilakukan jika ditemukan massa yang mencurigakan saat pemeriksaan fisik. Magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengecek kelainan kelenjar hipofise jika tes darah memperlihatkan kadar hormon prolaktin yang meningkat.
Jika penyebabnya tidak bisa ditentukan untuk menghentikan keluarnya air susu, diberikan obat2an penghambat seperti parlodel. Jika penyebabnya obat2an maka obat tersebut di stop. Hypothyroidism atau rendahnya kadar hormon tyroid dapat diberikan levothyroxine (Levothroid, Levoxyl dll ). Sedangkan jika penyebabnya tumor hipofise dapat diberikan obat atau dilakukan pembedahan guna mengangkatnya. Untuk penyebab yang tidak diketahui, dapat diberikan obat penghambat pembentukan air sus seperti bromocriptine (Parlodel) atau cabergoline (Dostinex).
Jika galactorrhea menetap dan ada kontraindikasi tidak boleh memakan obat2an penekan air susu dapat dilakukan tindakan pembedahan. Pada kasus yg demikian dapat dilakukan pengangkatan kedua saluran air susu.