Judul posting sama dengan judul pencarian di Google (SEO kecil-kecilan). Kok bisa kena ? Bisa yaitu melalui hubungan seks (STD). Lalu kalau hubungan seks hanya dengan pasangan? Jawabnya: tertular dari pasangan. Lalu pasangan tertular dari siapa ? He he he tanyakan langsung pada pasangannya yang jelas tertular juga lewat hubungan seks.
Penyakit menular seksual (STD) adalah bahaya nggak peduli terkena saat hamil ataupun tidak, jika terkena saat hamil justru bisa bertambah serius. Karena dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan bayi yang dikandungnya.
Ini skrinshot pencarian
Syphilis adalah infeksi bakteri yang biasanya disebabkan oleh kontak seksual. Penyakit ini secara klinis muncul dalam 3 stadium yang berbeda. Pertama, berupa kudis/luka pada bagian dalam atau luar kemaluan, yang jika tidak diobati akan menimbulkan gejala umum sepeti demam, pembesaran kelenjar sakit tenggorokan dll. Dan jika terus berlanjut lagi dalam jangka waktu yang lama maka, menyebabkan dementia, kebutaan dan kelainan permanen pada persyarafan.
Jika terkena Syphilis saat hamil, maka bayi bisa terinfeksi lewat plasenta atau saat persalinan melalui kontak langsung dengan jalan lahir. Jika dilakukan pengobatan segera/dini maka ibu dan bayi akan aman.
Penyakit ini sangat menular di stadium awalnya. Dalam penelitian didapatkan lebih kurang 2-5% wanita hamil yang syphilis-nya tidak diobati akan keguguran. Syphilis juga meningkatkan kemungkinan terjadinya persalinan kurang bulan.
Bayi yang lahir dengan syphilis bisa saja tidak memperlihatkan gejala apa2, sebagian memperlihatkan gejala berupa ruam kulit di sekitar mulut dan genital. Bayi bisa mengalami radang paru, anemia, kuning dan lain-lain. Bayi dapat mengalami pembesaran hati dan limpa. Jika segera diobati maka semua gejala ini akan hilang.
Sedangkan bayi yang tidak diobati, bisa dapat banyak masalah di kemudian hari. Bayi-bayi ini akan mengalami kelainan tulang dan gigi, tuli, dan buta serta gangguan persyarafan lainnya.
Di luar sono, setiap kunjungan antenatal pertama dilakukan skrining terhadap semua STD. termasuk syphilis. Jika insidennya tinggi, maka dilakukan pemeriksaan ulangan saat kehamilan 28 minggu serta paska melahirkan.
Obat pilihannya adalah penicillin dan obat ini aman buat wanita hamil. Injeksi akan diberikan satu atau dua kali. Dalam proses pengobatan kadang2 timbul gejala demam, menggigil, sakit kepala dan nyeri otot. Denyut jantung bayi juga bisa meningkat serta memimbulkan kontraksi rahim. Gejala2 ini akan hilang setelah beberapa jam. Pasangan juga akan akan diobati serta tidak boleh ML sampai pengobatan selesai.
Penyakit menular seksual (STD) adalah bahaya nggak peduli terkena saat hamil ataupun tidak, jika terkena saat hamil justru bisa bertambah serius. Karena dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan bayi yang dikandungnya.
Ini skrinshot pencarian
Syphilis adalah infeksi bakteri yang biasanya disebabkan oleh kontak seksual. Penyakit ini secara klinis muncul dalam 3 stadium yang berbeda. Pertama, berupa kudis/luka pada bagian dalam atau luar kemaluan, yang jika tidak diobati akan menimbulkan gejala umum sepeti demam, pembesaran kelenjar sakit tenggorokan dll. Dan jika terus berlanjut lagi dalam jangka waktu yang lama maka, menyebabkan dementia, kebutaan dan kelainan permanen pada persyarafan.
Jika terkena Syphilis saat hamil, maka bayi bisa terinfeksi lewat plasenta atau saat persalinan melalui kontak langsung dengan jalan lahir. Jika dilakukan pengobatan segera/dini maka ibu dan bayi akan aman.
Penyakit ini sangat menular di stadium awalnya. Dalam penelitian didapatkan lebih kurang 2-5% wanita hamil yang syphilis-nya tidak diobati akan keguguran. Syphilis juga meningkatkan kemungkinan terjadinya persalinan kurang bulan.
Bayi yang lahir dengan syphilis bisa saja tidak memperlihatkan gejala apa2, sebagian memperlihatkan gejala berupa ruam kulit di sekitar mulut dan genital. Bayi bisa mengalami radang paru, anemia, kuning dan lain-lain. Bayi dapat mengalami pembesaran hati dan limpa. Jika segera diobati maka semua gejala ini akan hilang.
Sedangkan bayi yang tidak diobati, bisa dapat banyak masalah di kemudian hari. Bayi-bayi ini akan mengalami kelainan tulang dan gigi, tuli, dan buta serta gangguan persyarafan lainnya.
Di luar sono, setiap kunjungan antenatal pertama dilakukan skrining terhadap semua STD. termasuk syphilis. Jika insidennya tinggi, maka dilakukan pemeriksaan ulangan saat kehamilan 28 minggu serta paska melahirkan.
Obat pilihannya adalah penicillin dan obat ini aman buat wanita hamil. Injeksi akan diberikan satu atau dua kali. Dalam proses pengobatan kadang2 timbul gejala demam, menggigil, sakit kepala dan nyeri otot. Denyut jantung bayi juga bisa meningkat serta memimbulkan kontraksi rahim. Gejala2 ini akan hilang setelah beberapa jam. Pasangan juga akan akan diobati serta tidak boleh ML sampai pengobatan selesai.