Angka keberhsilan IVF (Bayi tabung) tergantung pada banyak faktor. Sesaat setelah prosedur IVF, bedrest dianjurkan dengan harapan untuk meningkatkan implantasi (penanaman) hasil konsepsi. Sering pasien disuruh bedrest selama 24 atau lebih.
Dengan perkembangan zaman, lamanya bedrest yang dianjurkan setelah transfer embryo menjadi semakin singkat. Bahkan data terbaru mendapatkan bahwa angka keberhasilan IVF bisa tidak tergantung dari bedrest.
Pada tahun 1988, suatu laporan mempertanyakan logikanya bedrest pada IVF, karena uterus (rahim) menetap (tidak berubah) posisinya dalam tubuh wanita dalam keadaan berdiri tegak adalah hampir horizontal (menghadap kedepan atau kebelakang). Sehingga lebih masuk akal jika pasien IVF segera disuruh beridiri setelah prosedur ketimbang berbaring. Dan dalam penelitiannya justru angka keberhasilannya lebih tinggi pada pasien yang langsung beridiri setelah transfer embryo.
penelitian lain mempergunakan USG guna meneliti masalah ini. Saat transfer embryo, terdapat gelembung udara pada kateter yang bisa dilihat dengan USG. Setelah transfer embryo komplit, gelembung2 udara ini bisa terlihat di dalam rahim. Didapatkan jika pasien disuruh berdiri langsung sesaat setelah embryo transfer, posisi gelembung udara ini (berdekatan dengan embryo) tidak bergerak.
Dalam era modern, ada dua masa dimana bedresty direkomendasikan:
# Segera setelah embryo transfer
# Setelah pasien dipulangkan ke rumah
Lamanya bedrest bervariasi mulai beberapa hari sampai beberapa minggu.
Coba baca komentar2 ibu2 dalan suatu forum tentang fertilitas diluar negeri tentang beragamnya waktu yang di patok dokternya.
Ada dua penelitian di Inggris yang meneliti tentang bedrest ini. Pada kedua penelitian ini didapatkan tidak ada efek bedrest yang dapat dideteksi apada angka keberhasilan IVF.
Dalam suatu penelitian 406 pasien diberi pilihan untuk istirahat atau bangun setelah embryo transfer. 167 pasien memutuskan untuk bangun segera setelah embryo transfer dan sisanya 239 memutuskan untuk tetap berbaring selama satu jam. Hasilnya nggak mengejutkan, karena angka keberhasilan IVF pada kedua kelompok tidak berbeda signifikan : 41 dari 167 (24.55%) berbanding 51 dari 239 (21.34%), walaupun secara presentase lebih tinggi pada kelompok yang langsung berdiri.
Bedrest setelah embryo transfer dan setelah sampai dirumah tidak terlalu perlu, dan malah bersifat kontra-produkstif. Jika pasiennya nggak mau, maka istirahatkan saja sekitar 1/2 sampai satu jam setelah transfer embryo.
Setelah sampai di rumah pasien bisa melakukan aktifitas normal seperti biasa. Tidak dibutuhkan bedrest saat dirumah. Pasien bisa kembali bekerja seperti biasa jika mereka mau. Hal ini akan mengurangi kadar stres sehingga lebih menguntungkan dalam proses untuk menjadi hamil.
Sumber: http://www.ivf1.com/
Dengan perkembangan zaman, lamanya bedrest yang dianjurkan setelah transfer embryo menjadi semakin singkat. Bahkan data terbaru mendapatkan bahwa angka keberhasilan IVF bisa tidak tergantung dari bedrest.
Pada tahun 1988, suatu laporan mempertanyakan logikanya bedrest pada IVF, karena uterus (rahim) menetap (tidak berubah) posisinya dalam tubuh wanita dalam keadaan berdiri tegak adalah hampir horizontal (menghadap kedepan atau kebelakang). Sehingga lebih masuk akal jika pasien IVF segera disuruh beridiri setelah prosedur ketimbang berbaring. Dan dalam penelitiannya justru angka keberhasilannya lebih tinggi pada pasien yang langsung beridiri setelah transfer embryo.
penelitian lain mempergunakan USG guna meneliti masalah ini. Saat transfer embryo, terdapat gelembung udara pada kateter yang bisa dilihat dengan USG. Setelah transfer embryo komplit, gelembung2 udara ini bisa terlihat di dalam rahim. Didapatkan jika pasien disuruh berdiri langsung sesaat setelah embryo transfer, posisi gelembung udara ini (berdekatan dengan embryo) tidak bergerak.
Dalam era modern, ada dua masa dimana bedresty direkomendasikan:
# Segera setelah embryo transfer
# Setelah pasien dipulangkan ke rumah
Lamanya bedrest bervariasi mulai beberapa hari sampai beberapa minggu.
Coba baca komentar2 ibu2 dalan suatu forum tentang fertilitas diluar negeri tentang beragamnya waktu yang di patok dokternya.
" Transfer was on a Saturday. Bedrest for Sat and Sun back to desk job on Monday. Positive result "
" For our IVF on Sun. our RE has said bed rest on Sunday (only up to go to the bathroom). Then two days of 'home rest', the clinic has said it would be okay to drive to a restaurant and have dinner but no walking around. We have a four hour drive home so the clinic wants us to stay in Houston for the two days of home rest. They have also said no lifting more than 5 pounds until the pregnancy test. No vacuuming, cleaning, or any other strenuous activity til test. Every RE is different though, if fact our clinic has changed their protecol from strict bed rest to just home rest with no activity other than sitting "
" I went to another province for the transfer and they basically asked me to stay for two days after the transfer. I thought I would be on strict bed rest but they just told me to take it easy. Which was not hard when I was alone the whole time! I did walk around but not too far nor too long and I am currently 8 wks pg with a singleton!! "
Ada dua penelitian di Inggris yang meneliti tentang bedrest ini. Pada kedua penelitian ini didapatkan tidak ada efek bedrest yang dapat dideteksi apada angka keberhasilan IVF.
Dalam suatu penelitian 406 pasien diberi pilihan untuk istirahat atau bangun setelah embryo transfer. 167 pasien memutuskan untuk bangun segera setelah embryo transfer dan sisanya 239 memutuskan untuk tetap berbaring selama satu jam. Hasilnya nggak mengejutkan, karena angka keberhasilan IVF pada kedua kelompok tidak berbeda signifikan : 41 dari 167 (24.55%) berbanding 51 dari 239 (21.34%), walaupun secara presentase lebih tinggi pada kelompok yang langsung berdiri.
Bedrest setelah embryo transfer dan setelah sampai dirumah tidak terlalu perlu, dan malah bersifat kontra-produkstif. Jika pasiennya nggak mau, maka istirahatkan saja sekitar 1/2 sampai satu jam setelah transfer embryo.
Setelah sampai di rumah pasien bisa melakukan aktifitas normal seperti biasa. Tidak dibutuhkan bedrest saat dirumah. Pasien bisa kembali bekerja seperti biasa jika mereka mau. Hal ini akan mengurangi kadar stres sehingga lebih menguntungkan dalam proses untuk menjadi hamil.
Sumber: http://www.ivf1.com/