Olimpiade Beijing akan dibuka tanggal 08-08-08, banyak ahli meyakini sebagai Olimpiade pertama dengan modifikasi genetik. Kalau dulu atlet memakai doping dengan mempergunakan obat2an dan hormon, sekarang dengan semakin majunya ilmu pengetahuan orang melakukan doping dengan tehnik genetika yaitu gen doping.
Langkah-langkah gen doping sebagai berikut...
1) Paket DNA yang ada dalam virus disuntikkan ke badan atlet dan mengalir melalui pembuluh darah ke otot. BAHAYA: Dapat menyebabkan rekasi imun yang berbahaya. Setidaknya satu orang telah mati dalam percobaan klinis yang dilakukan. DETEKSI: Cari tanda2 reaksi tubuh akibat masuknya virus. KESULITAN: Virus bukan satu2nya cara untuk memberikan gen peningkat kekuatan. Lipid (lemak) juga dapat membawa DNA atau DNA dapat disuntikkan secara langsung ke otot atlet.
2) Virus menempel di sel-sel otot dan gen yang dibawanya berintegrasi dengan kromosom sel otot. Ketika tubuh mengalami penurunan oksigen, sel2 memberi respon dengan memproduksi erythropoietin. BAHAYA: Masuknya gen asing dapat merusak gen aseli sel tubuh sehingga dapat menyebabkan kanker. DETEKSI: Cari keberadaan gen asing dalam gen atlit yang bersangkutan. KESULITAN: Sama seperti mencari jarum dalam jerami.Karena gen asing bisa menyerupai gen asli.
3) Erythropoietin (EPO) yang dihasilkan oleh sel otot yang telah berubah tadi masuk pembuluh darah dan masuk ke sumsum tulang, merangsang sumsum menghasilkan sel darah merah yang merupakan sel pengangkut oksigen. DETEKSI: Melalui perubahan konsentrasi berbagai protein dalam urin atlit. KESULITAN: Respon metabolik tubuh terhadap gen asing sulit dibedakan dengan variasi metabolik normal.
4) Sel darah merah ekstra mengalir keseluruh tubuh atlit, meningkatkan kapasitas oksigen dan memperkuat endurance (daya tahan).
Untuk melihat animasinyaCLICK HERELangkah-langkah gen doping sebagai berikut...
1) Paket DNA yang ada dalam virus disuntikkan ke badan atlet dan mengalir melalui pembuluh darah ke otot. BAHAYA: Dapat menyebabkan rekasi imun yang berbahaya. Setidaknya satu orang telah mati dalam percobaan klinis yang dilakukan. DETEKSI: Cari tanda2 reaksi tubuh akibat masuknya virus. KESULITAN: Virus bukan satu2nya cara untuk memberikan gen peningkat kekuatan. Lipid (lemak) juga dapat membawa DNA atau DNA dapat disuntikkan secara langsung ke otot atlet.
2) Virus menempel di sel-sel otot dan gen yang dibawanya berintegrasi dengan kromosom sel otot. Ketika tubuh mengalami penurunan oksigen, sel2 memberi respon dengan memproduksi erythropoietin. BAHAYA: Masuknya gen asing dapat merusak gen aseli sel tubuh sehingga dapat menyebabkan kanker. DETEKSI: Cari keberadaan gen asing dalam gen atlit yang bersangkutan. KESULITAN: Sama seperti mencari jarum dalam jerami.Karena gen asing bisa menyerupai gen asli.
3) Erythropoietin (EPO) yang dihasilkan oleh sel otot yang telah berubah tadi masuk pembuluh darah dan masuk ke sumsum tulang, merangsang sumsum menghasilkan sel darah merah yang merupakan sel pengangkut oksigen. DETEKSI: Melalui perubahan konsentrasi berbagai protein dalam urin atlit. KESULITAN: Respon metabolik tubuh terhadap gen asing sulit dibedakan dengan variasi metabolik normal.
4) Sel darah merah ekstra mengalir keseluruh tubuh atlit, meningkatkan kapasitas oksigen dan memperkuat endurance (daya tahan).