Sekarang ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan promosi pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Kalau bisa malah begitu lahir langsung di tetekin. Sayangnya nggak banyak ibu yang ASI nya langsung ada/banyak pada saat lahir, sehingga jabang bayi merasakan juga ASS (Air Susu Sapi=Susu formula) selama 1-2 hari pertama. Hari kedua biasanya ASI sudah mulai lancar, kalo belum keluar juga, minta obat pelancar ASI pada dokter kandungan. Beberapa obat yang diklaim produsennya sebagai obat pelancar ASI adalah : Molocco B12, Lactavit dllnya.
Nah...pada keadaan tertentu ASI nggak boleh diberikan misalnya bayinya ada kelainan yang namanya galactosemia. Sedangkan ibu dengan penyakit atau kondisi berikut dilarang utuk menyusui bayinya: HIV (+), TBC aktif, sedang makan obat antivirus, kemoterapi dan radiasi. Juga pada kedaan dimana bayi lahir mati atau mati dalam kandungan juga biasanya dilakukan obat guna penghetian ASInya.
Nah...pada keadaan tertentu ASI nggak boleh diberikan misalnya bayinya ada kelainan yang namanya galactosemia. Sedangkan ibu dengan penyakit atau kondisi berikut dilarang utuk menyusui bayinya: HIV (+), TBC aktif, sedang makan obat antivirus, kemoterapi dan radiasi. Juga pada kedaan dimana bayi lahir mati atau mati dalam kandungan juga biasanya dilakukan obat guna penghetian ASInya.
Pada kasus demikian jika ASI nya masih aktif maka dilakukan penghentian ASI dengan obat2an. Obat penghenti ASI yang biasa dipakai adalah PARLODEL atau SNAB TABS (Dua2 nya mengandung Bromocryptine mesylate). Jika kebetulan nggak ada obat ini (susah nyarinya) maka bisa dipakai preparat estrogen seperti LYNORAL.