Subject: Tes apa yang seharusnya saya lakukan?
Message:
Terus terang saya sedang bingung, sampe sekarang belom menemukan dokter yang cocok selain karena tidak ada pilihan karena dikota kecil yang dokternya terbatas. Saya sudah menikah 2,5 tahun, memang dari awal pernikahan sengaja menunda mempunyai anak,karena masih muda dan perlu penyesuaian.
Masuk tahun ke 2 saya check kandungan dengan transvaginal untuk check kenapa haid saya sakit sejak masih gadis dan periode haid panjang (35-40 hari), kata dokter ada endometriosis ringan dan sudah pengobatan. Setelah itu saya check ke dokter lain (maret 2008) ada kista sebesar 11mmx13mmm, bulan Agustus akhir saya check lg ke dokter lain kista berkembang jadi 30mmx48mm, dokter bilang saya harus suntik tapros 3bulan setelah melihat hasil USG.
Apakah untuk melihat jenis kista ada tes tertentu? Soalnya setelah saya lihat di internet harus ada tes misal CA125 untuk melihat ada kanker atau tidak, dan tes hormon, serta tes lain. Kenapa dokter bisa memutuskan kalau saya \"infertil\" hanya dengan melihat masa pernikahan 2 tahun lebih dan belom punya anak?
terimakasih atas pencerahannya
Kata dr Didik SpOG :
Dugaan diagnosis endometriosis wajar saja ditegakkan jika melihat fakta yang ada seperti infertilitas, kista, nyeri haid dan heavy periode (perdarahan haid banyak). Untuk menentukan derajatnya ringan sedang atau berat hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan laparoskopi. Tanpa laparoskopi berarti hanya berupa dugaan saja derajat ringan.
Untuk kasus endometriosis pada pasangan yang belum punya anak memang terapi dengan Tapros menjadi pilihan utama karena obat ini tidak mengganggu kesuburan. Bisa diberikan maksimal 5-6 kali. Kista sebaiknya diangkat jika ukurannya melebihi 5 cm (ada pendapat baru jika sudah 7 cm atau lebih) setelah pemberian Tapros. Tujuannya agar saat operasi menjadi lebih mudah karena mengurangi perlengketan. Jika kistanya masih kecil dan tidak ada penyumbatan pada tuba (diketahui dengan HSG), maka segera lakukan program kehamilan. Jika secara alami nggak berhasil segera lakukan dengan IUI. Dengan kehamilan endometriosis akan mereda akibat tingginya progesteron diawal kehamilan.
Ca 125 pada endometriosis juga kadang diperiksa untuk menilai beratnya penyakit. Tetapi katanya sih kurang tepat. Sedangkan untuk tumor ovarium terutama yang dicurigai ganas diperiksa berbagai penanda tumor (tumor marker) yang salah satunya Ca 125. (Ada banyak tumor marker lainnya). Kista ibu kemungkinan besar kista coklat (endometrisis) yang tentu saja tidak ganas. Selain itu secara mudah bisa dicurigai ganas jika pembesaran tumor terjadi dengan cepat, penurunan berat badan yang drastis dan lainnya. (Ada kriteria klinisnya).
Untuk definisi infertil memang begitu, yaitu pasangan yang sudah satu tahun menikah dan sudah dihadapkan pada kemungkinan hamil tetapi tidak hamil-hamil juga. Artinya pasangan tidak hidup berjauhan dan melakukan senggama secara teratur (2-3 kali perminggu atau lebih) tetapi nggak hamil-hamil juga.
Semoga Cerah
Terus terang saya sedang bingung, sampe sekarang belom menemukan dokter yang cocok selain karena tidak ada pilihan karena dikota kecil yang dokternya terbatas. Saya sudah menikah 2,5 tahun, memang dari awal pernikahan sengaja menunda mempunyai anak,karena masih muda dan perlu penyesuaian.
Masuk tahun ke 2 saya check kandungan dengan transvaginal untuk check kenapa haid saya sakit sejak masih gadis dan periode haid panjang (35-40 hari), kata dokter ada endometriosis ringan dan sudah pengobatan. Setelah itu saya check ke dokter lain (maret 2008) ada kista sebesar 11mmx13mmm, bulan Agustus akhir saya check lg ke dokter lain kista berkembang jadi 30mmx48mm, dokter bilang saya harus suntik tapros 3bulan setelah melihat hasil USG.
Apakah untuk melihat jenis kista ada tes tertentu? Soalnya setelah saya lihat di internet harus ada tes misal CA125 untuk melihat ada kanker atau tidak, dan tes hormon, serta tes lain. Kenapa dokter bisa memutuskan kalau saya \"infertil\" hanya dengan melihat masa pernikahan 2 tahun lebih dan belom punya anak?
terimakasih atas pencerahannya
Kata dr Didik SpOG :
Dugaan diagnosis endometriosis wajar saja ditegakkan jika melihat fakta yang ada seperti infertilitas, kista, nyeri haid dan heavy periode (perdarahan haid banyak). Untuk menentukan derajatnya ringan sedang atau berat hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan laparoskopi. Tanpa laparoskopi berarti hanya berupa dugaan saja derajat ringan.
Untuk kasus endometriosis pada pasangan yang belum punya anak memang terapi dengan Tapros menjadi pilihan utama karena obat ini tidak mengganggu kesuburan. Bisa diberikan maksimal 5-6 kali. Kista sebaiknya diangkat jika ukurannya melebihi 5 cm (ada pendapat baru jika sudah 7 cm atau lebih) setelah pemberian Tapros. Tujuannya agar saat operasi menjadi lebih mudah karena mengurangi perlengketan. Jika kistanya masih kecil dan tidak ada penyumbatan pada tuba (diketahui dengan HSG), maka segera lakukan program kehamilan. Jika secara alami nggak berhasil segera lakukan dengan IUI. Dengan kehamilan endometriosis akan mereda akibat tingginya progesteron diawal kehamilan.
Ca 125 pada endometriosis juga kadang diperiksa untuk menilai beratnya penyakit. Tetapi katanya sih kurang tepat. Sedangkan untuk tumor ovarium terutama yang dicurigai ganas diperiksa berbagai penanda tumor (tumor marker) yang salah satunya Ca 125. (Ada banyak tumor marker lainnya). Kista ibu kemungkinan besar kista coklat (endometrisis) yang tentu saja tidak ganas. Selain itu secara mudah bisa dicurigai ganas jika pembesaran tumor terjadi dengan cepat, penurunan berat badan yang drastis dan lainnya. (Ada kriteria klinisnya).
Untuk definisi infertil memang begitu, yaitu pasangan yang sudah satu tahun menikah dan sudah dihadapkan pada kemungkinan hamil tetapi tidak hamil-hamil juga. Artinya pasangan tidak hidup berjauhan dan melakukan senggama secara teratur (2-3 kali perminggu atau lebih) tetapi nggak hamil-hamil juga.
Semoga Cerah