Kenapa tiba2 mau buat post tentang plasenta previa (PP)? Segala sesuatu kan harus ada aksi dan reaksi. Di praktek kebetulan lagi banyak nemukan kasusnya.
Plasenta previa secara harfiah berarti plasenta yang implantasinya (nempelnya) tidak pada tempat yang seharusnya, yaitu dibagian atas rahim dan menajuhi jalan lahir. Pada PP implantasi plasenta bisa menutupi seluruh jalan lahir ( PP totalis = komplit ), menutupi sebagian (PP partialis), pinggir plasenta berada di pinggir jalan lahir (PP marginal) atau pinggirnya berada 2-3 cm dari tepi jalan lahir (PP letak rendah). Cara deteksinya tentu saja dengan pemeriksaan USG. Jika ditemukan PP maka dilakukan pemantauan untuk melihat posisi plasentanya setiap bulan, kareana ada istilahnya "plasental migration" atau pergeseran plasenta yang sebetulnya bukan plasentanya yang bergeser melainkan akibat fenomena pertumbuhan segmen atas dan segmen bawah yang berbeda, sehingga seolah2 plasenta mengalami pergerakan.
PP merupakan penyebab utama perdarahan pada trimester ke III. Gejalanya berupa perdarahan tanpa rasa nyeri. Timbulnya perdarahan akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan antara segmen atas rahim yang lebih cepat dibandingkan segmen bawah rahim yang lebih lambat. Hal ini mengakibatkan ada bagian plasenta yang terlepas dan mengeluarkan darah. Perdarahan ini akan lebih memicu perdarahan yang lebih banyak akibat darah yang keluar (melalui trombin) akan merangsang timbulnya kontraksi.
Tetapi untungnya Tuhan masih sayang sama ibu2 hamil. Perdarahan pertama kalinya biasanya hanya sedikit, jadi hanya berupa warning sign saja. Ibu2 nggak boleh mbandel, jika sudah terjadi perdarahan sedikit diharapkan segera mencari pertolongan, karena perdarahan yang selanjutnya akan lebih banyak bahkan banyak sekali.
Tindakan yang akan diambil tergantung usia kehamilan ibu, paritas (jumlah anak), jumlah perdarahan dan posisi plasenta. Jika perdarahan banyak dan mengancam nyawa ibu, maka berapapun usia kehamilan, bayinya harus segera dilahirkan. Jika perdarahan tidak banyak maka ibu akan dirawat secara ekspektatif. Artinya kehamilan dipertahankan sampai cukup bulan atau berat badan bayi mencapai 2,5 kg (mana duluan yang nyampe'), baru dilakukan operasi berencana. Jika dalam perawatan terjadi perdarahan banyak maka dilakukan cesar segera. Untuk mengantisipasi janin dicesar kurang bulan maka dalam perawatan juga dilakukan pematangan paru2 janin. Biasa diberikan injeksi kortikosteroid atau kalau yang ada duit diberikan preparat surfaktan. Sehingga saat dilahirkan kurang bulan paru2 bayi bisa berkembang dan bayi tidak terken yang namanya HMD (Hyalin Membrane Disease.
Untuk anak pertama karena pembukaan persalinan lambat, maka pada umumnya dilakukan tindakan cesar untuk melahirkan bayi. Untuk anak ke 2 dan seterusnya, jika plasentanya letak rendah, masih bisa dicoba untuk dilahirkan secara normal.
Karena pembukaan jalan lahir, status plasenta previanya akan berubah sesuai dengan besarnya pembukaan. Pada PP letak rendah, pada saat pembukaan besar, maka status PP nya bisa menjadi marginal bahkan partial.
Tetapi untungnya Tuhan masih sayang sama ibu2 hamil. Perdarahan pertama kalinya biasanya hanya sedikit, jadi hanya berupa warning sign saja. Ibu2 nggak boleh mbandel, jika sudah terjadi perdarahan sedikit diharapkan segera mencari pertolongan, karena perdarahan yang selanjutnya akan lebih banyak bahkan banyak sekali.
Tindakan yang akan diambil tergantung usia kehamilan ibu, paritas (jumlah anak), jumlah perdarahan dan posisi plasenta. Jika perdarahan banyak dan mengancam nyawa ibu, maka berapapun usia kehamilan, bayinya harus segera dilahirkan. Jika perdarahan tidak banyak maka ibu akan dirawat secara ekspektatif. Artinya kehamilan dipertahankan sampai cukup bulan atau berat badan bayi mencapai 2,5 kg (mana duluan yang nyampe'), baru dilakukan operasi berencana. Jika dalam perawatan terjadi perdarahan banyak maka dilakukan cesar segera. Untuk mengantisipasi janin dicesar kurang bulan maka dalam perawatan juga dilakukan pematangan paru2 janin. Biasa diberikan injeksi kortikosteroid atau kalau yang ada duit diberikan preparat surfaktan. Sehingga saat dilahirkan kurang bulan paru2 bayi bisa berkembang dan bayi tidak terken yang namanya HMD (Hyalin Membrane Disease.
Untuk anak pertama karena pembukaan persalinan lambat, maka pada umumnya dilakukan tindakan cesar untuk melahirkan bayi. Untuk anak ke 2 dan seterusnya, jika plasentanya letak rendah, masih bisa dicoba untuk dilahirkan secara normal.
Karena pembukaan jalan lahir, status plasenta previanya akan berubah sesuai dengan besarnya pembukaan. Pada PP letak rendah, pada saat pembukaan besar, maka status PP nya bisa menjadi marginal bahkan partial.