11 November 2009

Letak Muka

Letak kepala yang biasa (terbanyak) saat persalinan adalah letak ubun-ubun kecil. Jika letak kepalanya tidak normal maka disebut malposisi. Salah satunya adalah letak muka. Pada letak muka, kepala dan leher janin hiperekstensi (tengadah) sehingga menyebabkan ubun-ubun kecil bayi mendekati/menyentuh punggungnya.

Bagian terbawah janin adalah wajah antara dagu dan jidat bagian atas. Sebagai penunjuk letak muka adalah dagu. Sehingga saat dilakukan pemeriksaan dalam, pemeriksa akan mencari di mana posisi dagu (sesuai posisi angka jam).

Letak muka terjadi 1 dalam setiap 250-690 kelahiran hidup, rata-rata 0.2% atau 1 dalam 500 kelahiran hidup secara keseluruhan. Faktor-faktor penyebab letak muka sama dengan penyebab kelainan letak secara umum serta hal-hal yang menyebabkan fleksi kepala (menunduk).

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan letak muka: panggul sempit dan disproporsi Kepala Panggul (DKP=CPD)berperan sekitar 10-40% kasus letak muka. Multiparitas (banyak anak) atau perut yang besar/longgar menurunkan tonus rahim, sehingga menyebabkan letak muka. Lilitan tali pusat yang banyak atau adanya pembesaran kelenjar gondok janin menyebabkan kepala janin ekstensi (tengadah). Anencefali (janin yang nggak punya batok kepala)ditemukan pada 30 kasus letak muka.

Penentuan letak kepala bisa dibuat secara klinis dengan pemeriksaan perut Leopold manuver dan atau pemeriksaan dalam (VT) atau pemeriksaa USG atau rontgen.

Saat dilakukan pemeriksaan dengan Leopold manuver, penonjolan kepala berada pada sisi yang sama dengan punggung janin serta adanya indentasi (cekung) diantara kedua bagian tersebut. Labih mudah lagi mendiagnosisnya saat persalinan dengan pemeriksaan dalam, teraba bagian2 muka seperti: mulut, hidung, tulang orbita.

Tetapi bagi pemeriksa yang belum berpengalaman kadang bisa keliru dengan letak bokong (sungsang), karena mulut bisa mirip dengan anus serta tulang sekitar mata (orbita) bisa keliru dengan perabaan sakrum (tulang ekor). Untuk itu kadang diperlukan pemeriksaan USG.

Gerakan persalinan pada letak muka tidak mirip sepenuhnya dengan persalinan letak belakang kepala. Janin letak muka memulai persalinan dengan posisi alis duluan. Saat turun ke rongga panggul, maka kepala bisa fleksi atau ekstensi. Gerakan selanjutnya mirip dengan persalinan normal.

Untungnya janin dengan letak muka posisi dagunya 60-80% di bagian depan (posisi jam 9 - jam 3), dagu melintang 10-12% dan dagu di belakang (jam 3 - jam 9)hanya 20-25%. Janin dengan dagu melintang biasanya akan berputar ke arah depan dan sekitar 25-33% dagu di belakang akan berputar ke depan.

Penanganan proses persalinan mengikuti pola seperti letak belakang kepala. lamanya proses persalinan biasanya juga mengikuti letak belakang kepala, tetapi terkadang ada juga persalinannya yang memanjang. Selagi tidak ditemukan bahaya pada janin dan atau ibu maka persalinan bisa diteruskan.

SC dilakukan jika persalinan macet/terhenti atau pola denyut jantung bayi yang tidak baik. Angka kesuksesan letak muka lahir secara normal pervaginam sekitar 60-70%, sisanya dilahirkan dengan SC. jika persalinan macet dengan pembukaan lengkap, maka dapat dilakukan bantuan persalinan dengan cunam/forsep.(Kalau pakai vakum ntar kayak Tukul wajahnya he he he gelakguling)

Trauma janin akibat persalinan normal letak muka berupa pembengkakan tenggorokan dan kerongkongan bayi akan segera hilang sesaat setelah lahir. Pada kasus dengan tumor di leher kadang diperlukan intubasi (memasukkan tube ke jalan nafas). Sehingga persalinan harus selalu di dampingi oleh dokter anak.

Gambar letak muka (KLIK DISINI) dan letak muka sesat akan keluar dari liang vagina (KLIK DISINI)

Sumber : Emedicine

Silakan sharing via FACEBOOK atau TWITTER dengan meng-Klik tombol diatas jika menurut kamu postingan ini akan bermanfaat juga buat yang lain. TERIMA KASIH SEBELUMNYA.

Artikel lain yang berhubungan dengan:



 
My Ping in TotalPing.com

Ikutan yuk