Sepasang suami-isteri datang berkonsultasi karena setelah 2 tahun menikah belum memiliki keturunan. Selidik punya selidik ternyata selama 2 tahun menjalani pernikahan belum pernah sekalipun sukses melakukan hubungan suami isteri.Pada saat pemanasan isteri cukup menikmati tetapi begitu akan dilakukan penetrasi isteri mengalami ketakutan yang luar biasa sehingga vagina menjadi kejang dan kaku. Karena si isteri tidak pernah membayangkan ukuran penis suami yang begitu "besar" jika dibandingkan penis adik laki-lakinya.(Lha iyalah ....)
Akibat trauma melihat ukuran itulah akhirnya tidak pernah bisa melakukan senggama selama 2 tahun terakhir. Kelainan ini disebut vaginismus yang artinya suatu keadaan dimana wanita tidak mampu menjalani penetrasi baik seksual maupun lainnya seperti pemeriksaan ginekologi (alat dan tampon). Hal ini timbul diluar kemauan alias reflex, sama halnya seperti mata berkedip ketika ada benda yang mendekatinya.(Selengkapnya bla-bla-bla baca di wikipedia).
Pada kasus ini si suami cukup sabar menunggu sekian lama. Tidak menceraikan isteri dan kawin lagi. Salut dah buat si miswa. Sudah dicoba berbagai metode medis dan non-medis. Sudah diberikan konseling kepada pasangan dan pemberian obat-obatan termasuk viagra tetapi tidak membuahkan hasil. Permintaan suami sebenarnya cukup sederhana yaitu agar isteri segera bisa memberikannya keturunan.
Akhirnya muncullah ide yang sedikit nyeleneh yaitu melakukan hubungan seksual dengan isteri dalam keadaan terbius (anestesi) setelah sebelumnya dilakukan penghitungan masa subur. Pada saat dilaksanakan ternyata tidak sesuai dengan harapan. Walaupun sudah dalam keadaan terbius ternyata masih tidak berhasil. Hal ini mungkin disebabkan kadar pembiusan yang kurang karena dilakukan bukan oleh dokter anestesi (yang memang tidak ada). Kalau akan meninggikan dosis takut akan efek pembiusan yang terlalu dalam akan membahayakan jiwa pasien. Sampai saat ini tidak diketahui keadaan pasangan ini tidak terpantau lagi.
.png "English"){kind=small}
