Pada saat tubuh mengalami stress psikis dan fisik (kelelahan, kepanasan, kedinginan dll) tubuh akan melepaskan hormon yang disebut cortisol. Hormon ini di hasilkan oleh kelenjar anak ginjal (adrenal).
Cortisol memiliki peranan dalam mengatur metabolisme gula, tekanan darah, fungsi kekebalan tubuh dan respon terhadap proses peradangan (inflamasi). Kadarnya tinggi di pagi hari dan rendah di malam hari.
Dari sini kita sudah bisa mengira2 kenapa orang stress tensinya naik (meningkatkan penyerapan kembali natrium di ginjal, jadi kelebihan garam) atau kalau dikejar anjing kita larinya bisa kencang (pembakaran energi meningkat)...
Untuk melihat hubungannya dengan kehamilan/persalinan lihat bagan dibawah ini (mudah2an nggak bingung)
Untuk proses persalinan dan mempertahankan kehamilan berperanan dua hormon penting yaitu estrogen dan progesteron. Progesteron fungsinya menghambat persalinan sedangkan estrogen sebaliknya. Progesteron kadarnya tinggi diawal kehamilan sementara diakhir kehamilan estrogen yang lebih dominan.
Sebagai respon terhadap stress cortisol akan di keluarkan dalam jumlah yang banyak oleh kelenjar adrenal, yang akan merangsang hypotalamus (KLIK DISINI atau DISINI) melepaskan Corticotropin Releasing Hormone (CRH), CRH akan meningkatkan pembentukan estrogen (mekanismenya panjang ntar makin bikin mumet...). Terlihat pada skema, dominasi estrogen akan mematangkan rahim (cervical ripening) serta merangsang kontraksi (uterine contractions) sehingga timbul proses persalinan.
Pada kehamilan muda, peningkatan estrogen akan menyebabkan kontraksi dan menimbulkan perdarahan pervaginam (abortus), makanya oleh dokter disuruh bedrest (agar cortisol nggak nambah) serta diberi progesteron seperti duphaston dll untuk menetralisir naiknya estrogen akibat stress (fisik dan mental).
Pada persalinan kurang bulan, disamping stress fisik (kehamilan lebih dari 20 minggu) mekanisme terbanyak adalah melalui infeksi saluran kencing dan vagina. Infeksi kuman akan melepaskan toksin keseluruh jaringan tubuh, akan merangsang pengeluaran cortisol. Makanya pada kontraksi kehamilan kurang bulan disamping bed rest dan pemberian progesteron juga diberikan antibiotika.
Sebagai respon terhadap stress cortisol akan di keluarkan dalam jumlah yang banyak oleh kelenjar adrenal, yang akan merangsang hypotalamus (KLIK DISINI atau DISINI) melepaskan Corticotropin Releasing Hormone (CRH), CRH akan meningkatkan pembentukan estrogen (mekanismenya panjang ntar makin bikin mumet...). Terlihat pada skema, dominasi estrogen akan mematangkan rahim (cervical ripening) serta merangsang kontraksi (uterine contractions) sehingga timbul proses persalinan.
Pada kehamilan muda, peningkatan estrogen akan menyebabkan kontraksi dan menimbulkan perdarahan pervaginam (abortus), makanya oleh dokter disuruh bedrest (agar cortisol nggak nambah) serta diberi progesteron seperti duphaston dll untuk menetralisir naiknya estrogen akibat stress (fisik dan mental).
Pada persalinan kurang bulan, disamping stress fisik (kehamilan lebih dari 20 minggu) mekanisme terbanyak adalah melalui infeksi saluran kencing dan vagina. Infeksi kuman akan melepaskan toksin keseluruh jaringan tubuh, akan merangsang pengeluaran cortisol. Makanya pada kontraksi kehamilan kurang bulan disamping bed rest dan pemberian progesteron juga diberikan antibiotika.