Judul ini merupakan pencarian di Google SE . Jawabannya sederhana saja: itu namanya abortus iminens (keguguran yang mengancam). Ceritanya nggak sederhana loh ...
Sudah merupakan SOP (Protap) dalam ilmu kebidanan jika seseorang mengalami haid yang memanjang atau tidak haid untuk dilakukan uji/test kehamilan. sering kita lalai dan menganggap sepele, bahkan petugas kesehatan sendiri sering mengatkan: "ah itu biasa kok...".
Banyak kasus yang aku temukan dalam praktek pasiennya suntik KB nggak haid2 dan nggak pernah di cek kehamilannya, ternyata hamil. Bahkan ada yang sampai 5 bulan kehamilannya tidak diketahui. Itu karena menganggap sepele...
Begitu juga pasien dengan haid yang sering2 atau tiap bulan tetapi datangya sedikit2, harus juga dilakukan prosedur test kehamilan. Banyak juga kasus seperti ini. Waktu di USG aku bilang hamilnya sudah besar malah pasiennya bingung karena tiap bulan haidnya ada terus.
Darah yang keluar tersebut, disamping gejala abortus, juga bisa merupakan suatu petunjuk bahwa kehamilannya nggak beres. Karena bisa saja perdarahan tersebut merupakan petunjuk adanya blighted ovum (BO, hanya kantung gestasi saja, nggak ada janin) atau suatu Missed abortion (keguguran yang tertahan, janin sudah nggak berkembang).
Jadi jika memang hamil lalu keluar "haid", segera USG ulang untuk memastikan kondisi kehamilan. Jangan langsung memakan "obat penguat" kehamilan sebelum memastikan kondisi kehamilan. Karena obat tersebut hanya diperuntukkan pada kehamilan yang masih baik, yang tanpa USG kita nggak bakalan bisa tahu/memperkirakan dari luar. Aku sering jumpa kasusnya. Paramedis memberikan obat penguat/penahan tadi (ikut2an seperti dokter tanpa tahu dasar/alasan pemberiannya, pokoke dokter obgyn ngasi obat tersebuat ya ngasi juga...), ternyata yang ditahannya adalah kehamilan yang sudah tidak sehat (BO atau Missed Abortion).